![]() |
Disruptive |
Beberapa waktu lalu, bersama kawan saya, Dendi, kami mendapat kesempatan untuk melakukan studi banding ke empat negara bagian di Amerika Serikat. Salah satunya adalah kawasan Silicon Valley, California. Kami mengunjungi beberapa markas besar teknologi yang saat ini mendominasi dunia.
Berbicara tentang inovasi, pikiran saya langsung menuju ke tempat itu.
Kali ini saya ingin bercerita tentang istilah yang lazim dipakai oleh para inovator Silicon Valley; "Disruptive".
Yup, yang namanya inovasi itu (kata
orang-orang Silicon Valley sono), haruslah punya prinsip utama, “Disruptive”.
Google, Facebook, Apple, semuanya punya satu prinsip utama; Disruptive Innovation!
Tidak cukup hanya sampai pada tahap inovasi, Disruptive merupakan perubahan yang bisa menggoyang pasar!
Google, Facebook, Apple, semuanya punya satu prinsip utama; Disruptive Innovation!
Tidak cukup hanya sampai pada tahap inovasi, Disruptive merupakan perubahan yang bisa menggoyang pasar!
Intertype-Relations, kalo di-Indonesia-kan; analisis Inter-relasi. Tapi gak ada hubungannya sama Inter-Milan lho :p Bukan pula International Relations, hehe... duh, jadi inget skripsi saya :')
Gambar kompleksnya bisa dilihat di tabel
ini.. http://bit.ly/Laiwv4
Socionics tidak hanya akan memetakan karakter itu per individu, tapi juga bisa menjelaskan secara ilmiah, pola interaksinya dengan karakter yang lain akan seperti apa.
Socionics tidak hanya akan memetakan karakter itu per individu, tapi juga bisa menjelaskan secara ilmiah, pola interaksinya dengan karakter yang lain akan seperti apa.
Bukannya yang
semacam ini sudah pernah ada?
Misalkan DISC, dll..
Ya, namun penjelasannya sangat umum sekali, dan bukan berdasar kaidah ilmiah analisis-psikologis. Hanya berdasarkan pada analisis responden terkait aspek sosial-manajemen, tentunya memiliki ukuran deviasi yang cukup tinggi dan tidak berlaku sama di budaya atau negara yang berbeda kultur.
Misalkan DISC, dll..
Ya, namun penjelasannya sangat umum sekali, dan bukan berdasar kaidah ilmiah analisis-psikologis. Hanya berdasarkan pada analisis responden terkait aspek sosial-manajemen, tentunya memiliki ukuran deviasi yang cukup tinggi dan tidak berlaku sama di budaya atau negara yang berbeda kultur.
Metode Socionics sebagai salah
satu aliran turunan dari Carl Gustav Jung, telah melampaui pendahulunya semacam
MBTI, DISC, Keirsey Temperement Sorter, dsb. Karena sang penemu, Aušra Augustinavičiūtė,
berhasil meng-combine metode Psychological Types Carl G. Jung dengan Information Metabolism dari Antoni Kępiński.
Ada 16 pola inter-relasi dasar dari
Socionics ini. Penjelasannya bisa dilihat di link http://bit.ly/ySxOb
Saya akan ambil 2 jenis relasi yang
menarik sebagai contoh: Relations of Duality dan Quadra Interaction. Dua hal
ini saya pikir adalah inovasi terbesar Socionics.
Relations of Duality.
Pernah punya teman maen yang berasa “connect banget” ? Atau pasangan di masa lalu yang sulit terlupakan? Hohoho… Ada kemungkinan kalian memiliki “relations of duality” .
Pernah punya teman maen yang berasa “connect banget” ? Atau pasangan di masa lalu yang sulit terlupakan? Hohoho… Ada kemungkinan kalian memiliki “relations of duality” .
Ini, sebenarnya lebih cocok dipakai nanti
saat sudah butuh milih pasangan. What?? Ya, karena ini menyediakan kondisi
hubungan psikologis paling nyaman dibandingkan karakter yang lain. Bagi orang
yang sudah berpengalaman gonta-ganti pacar, pasti bisa membandingkan
“mantan-mantan”nya di masa lalu. Ada yang secara psikologis terasa nyaman dan
nyambung banget, ada pula yang kok malah sering konflik, dsb, dsb. Nah, Dual
Relations ini kalo dibahasakan lain adalah “Soulmate, wuidiiiihhhh”. Contohnya
saya (uhuk), sebagai ENTp - Inventor, tentunya akan sangat cocok berpasangan dengan
seorang ISFP- Composer. Saya yang conceptor-visioner-leading-generalist, butuh
seorang yang practical-down to earth dan memiliki nilai aesthetic-artistic. Penjelasannya
lihat di link ini.. http://bit.ly/aOAbaz
Konsep relations of duality, selain bisa
dipakai untuk pertemanan, bisa juga
dalam pendidikan anak. Anak akan berkembang sehat secara psikologis jika sejak
kecil telah memiliki akses terhadap “Duality” mereka. Jika orang tuanya tidak
memiliki relasi ini dengan anaknya, setidaknya mereka dapat mencarikan seorang
mentor atau pembimbing , pengasuh yang memiliki karakter dual terhadap si anak. Bakatnya akan
berkembang optimum sejak kecil. Stress nya akan berkurang dikarenakan kebutuhan aspek psikologisnya telah terpenuhi dengan interaksi bersama orang-orang berkarakter yang tepat.
Berikutnya, Quadra Interaction.
Pernah gak sih, kita pas lagi dalam kelompok (4 orang), ada yang rasanya kelompok itu asik dan produktif banget ? Nah, ada kemungkinan itu adalah Quadra Anda. Contohnya begini...
Saya sebagai ENTp yang memiliki kekuatan dasar “Extrovert Intuition”, bersama “Dual” saya ISFp dengan kekuatan “Introvert Sensing”. Jika ditambah dengan ESFj yang memiliki kekuatan “Extrovert Ethics (Feeling)“ dan dual-nya ESFj yaitu “INTj” yang memiliki kekuatan Introvert Logic (Thinking)”, maka ini akan menghasilkan kelompok yang disebut Alpha Quadra Masing-masing individu akan saling menguatkan individu lainnya di dalam kelompok itu.
Pernah gak sih, kita pas lagi dalam kelompok (4 orang), ada yang rasanya kelompok itu asik dan produktif banget ? Nah, ada kemungkinan itu adalah Quadra Anda. Contohnya begini...
Saya sebagai ENTp yang memiliki kekuatan dasar “Extrovert Intuition”, bersama “Dual” saya ISFp dengan kekuatan “Introvert Sensing”. Jika ditambah dengan ESFj yang memiliki kekuatan “Extrovert Ethics (Feeling)“ dan dual-nya ESFj yaitu “INTj” yang memiliki kekuatan Introvert Logic (Thinking)”, maka ini akan menghasilkan kelompok yang disebut Alpha Quadra Masing-masing individu akan saling menguatkan individu lainnya di dalam kelompok itu.
Duh, capek ngetik nih… lanjut lagi kapan kapan ya… :) Itu baru dua penjelasan lho….
Goyangan berikutnya adalah Visual Identification. Untuk ini, silahkan liat postingan lama saya di http://bit.ly/LanjwC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar